Floating Image
Floating Image
Kamis, 9 Oktober 2025

Hujan dan Angin Kencang Bongkar Titik Rawan di Tangsel: Siapa Bertanggung Jawab?


Oleh admintajam
09 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Hujan dan Angin Kencang Bongkar Titik Rawan di Tangsel: Siapa Bertanggung Jawab? - TajamNews

-

150 views



Tangerang Selatan | Tajamnews.co.id –  
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa siang (7/10/2025) memporak-porandakan puluhan titik wilayah. Sebanyak 37 pohon tumbang dilaporkan menimpa jalan, permukiman, hingga area publik. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan kemacetan dan kerusakan fasilitas, tetapi juga menyingkap lemahnya kesiap siagaan pemerintah daerah menghadapi cuaca ekstrem di musim panca roba.

BPBD Tangerang Selatan menerangkan, titik-titik pohon tumbang tersebar di hampir seluruh kecamatan, mulai dari Jalan Raya Ciater, Nusaloka, BSD, Jombang, hingga Pamulang dan Ciputat. Bahkan beberapa di antaranya menimpa kabel listrik dan menutup akses utama warga.

“Kecepatan angin saat kejadian mencapai 26 hingga 90 km/jam, masuk kategori tinggi,” jelas Essa, perwakilan BMKG, Rabu (8/10/2025).

BMKG menegaskan bahwa fenomena ini dipicu masa peralihan musim kemarau ke musim hujan (panca roba) yang memicu ketidak stabilan atmosfer. Namun para pemerhati lingkungan menilai bahwa faktor minimnya pemangkasan pohon tua dan pola tata ruang tidak ramah cuaca ekstrem turut memperparah dampak bencana kali ini.

“Sudah lama kami minta Dinas Lingkungan Hidup melakukan audit vegetasi di jalan-jalan utama. Banyak pohon besar tidak pernah dipangkas atau diremajakan. Akhirnya begitu angin kencang datang, tumbanglah semuanya,” ujar seorang warga Serpong, Rian (42), mobilnya tertimpa cabang pohon di Jalan Ciater.

Di sisi lain, laporan lapangan menunjukkan bahwa respon awal petugas BPBD Tangerang Selatan dan Dinas Damkar cukup cepat. Namun, minimnya alat berat dan jumlah personel membuat penanganan di beberapa titik berlangsung hingga malam hari.

Fenomena ini membuka kembali pertanyaan lama: seberapa siap Kota Tangsel menghadapi ancaman bencana hidro meteorologi meningkat akibat perubahan iklim global?
Dengan laju pembangunan dan alih fungsi lahan yang pesat, kawasan hijau makin berkurang, sementara pohon-pohon tua di pinggir jalan terus dibiarkan tanpa perawatan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengingatkan bahwa kondisi serupa masih berpotensi terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
“Kejadian ini umum pada masa panca roba, saat perubahan suhu dan kelembapan udara menimbulkan awan konvektif dan angin berputar cepat,” katanya.

Namun bagi warga Tangsel, setiap pohon tumbang kini bukan sekadar akibat alam, melainkan sinyal bahwa perencanaan kota dan mitigasi bencana perlu lebih serius, bukan hanya responsif ketika bencana datang.

Audit Kebijakan & Anggaran Mitigasi Bencana di Kota Tangerang Selatan
  Bencana cuaca ekstrem yang menumbangkan 37 pohon di Tangerang Selatan pada 7 Oktober 2025 menyisakan tanda tanya besar: ke mana larinya anggaran mitigasi bencana yang setiap tahun digelontorkan Pemko Tangerang Selatan?

Di dalam APBD Tangerang Selatan 2024 tertera, alokasi untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencapai Rp15,2 miliar, sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerima anggaran sekitar Rp38 miliar, sebagian di antaranya untuk program pemeliharaan taman kota dan perawatan pohon pelindung.

Namun ironisnya di lapangan justru ditemukan puluhan pohon tua dengan akar rapuh dan batang lapuk dibiarkan tumbuh di tepi jalan protokol tanpa pemangkasan rutin.

“Terakhir dipangkas itu dua tahun lalu. Setelah itu tidak pernah lagi ada petugas datang,” ungkap seorang petugas keamanan komplek di kawasan Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) enggan disebut namanya.
Ia menambahkan, beberapa pohon besar di area tersebut sudah miring sebelum hujan deras datang, tetapi tidak kunjung ditangani.

Minim Perawatan Tapi Anggaran Jalan
  Data menunjukkan adanya ketidak sinkronan antara rencana kerja (Renja) dan realisasi kegiatan lapangan.
Dalam dokumen resmi Dinas Lingkungan Hidup, tercantum program “Pemeliharaan Pohon Peneduh Jalan” dengan target 2500 batang pohon per tahun. Namun berdasarkan pantauan di sejumlah titik seperti Ciater, Nusaloka, Pamulang dan Ciputat, kegiatan itu tidak terlihat berjalan konsisten.

Sumber internal di lingkungan Pemko Tangsel menyebutkan bahwa sebagian dana perawatan pohon dialihkan untuk “penyesuaian kegiatan taman tematik”.
“Setiap tahun ada refocusing kecil, tapi ujung-ujungnya kegiatan teknis di lapangan yang dikorbankan,” ujarnya singkat.

Keterlambatan Respons & Ketiadaan Peringatan Dini
  Selain lemahnya pemeliharaan, sistem peringatan dini (early warning system) di Tangerang Selatan dinilai belum berfungsi optimal.
Hingga kini, belum ada aplikasi atau sistem peringatan publik berbasis data cuaca lokal yang terintegrasi dengan BMKG. Akibatnya, warga baru menyadari bahaya ketika hujan deras dan angin sudah datang.

“Seharusnya warga dapat notifikasi melalui aplikasi atau SMS ketika potensi angin kencang terdeteksi, seperti di beberapa kota besar lain,” kata pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Dr Triyono Setiawan.

Audit Diperlukan & Transparansi Dituntut
  Lemahnya mitigasi ini membuat publik menuntut transparansi penggunaan anggaran. Sejumlah aktivis lingkungan mendesak Inspektorat Tangerang Selatan dan BPK Provinsi Banten untuk melakukan audit kinerja terhadap DLH dan BPBD, terutama terkait efektivitas program perawatan pohon pelindung.

“Kalau anggaran sudah ada tapi realisasinya minim, itu bukan lagi kelalaian administratif. Itu potensi penyimpangan,” tegas Koordinator LSM Hijau Kita, Doni Permana, Rabu (8/10/2025).

BMKG Ingatkan Tren Ekstrem Belum Usai
  BMKG memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, termasuk Tangerang Selatan, masih akan berlangsung hingga pertengahan November 2025.
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto kembali menegaskan pentingnya kesiap siagaan daerah menghadapi fenomena atmosfer tidak stabil selama masa panca roba.

“Pemerintah daerah harus proaktif bukan hanya reaktif,” tegasnya.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa