Floating Image
Floating Image
Kamis, 9 Oktober 2025

Robohnya Pohon di Sekolah Soebono Mantofani: Lengahnya Mitigasi Menyebabkan Lemahnya Pedagang


Oleh admintajam
09 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Robohnya Pohon di Sekolah Soebono Mantofani: Lengahnya Mitigasi Menyebabkan Lemahnya Pedagang - TajamNews

-

121 views



Tangerang Selatan | Tajamnews.co.id — 
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tangerang Selatan pada Selasa (7/10/2025) siang meninggalkan kisah pilu namun sarat keteguhan hati.
Sebuah pohon jati berukuran besar tumbang dan menimpa deretan kantin di lingkungan Yayasan Soebono Mantofani, Jombang, Ciputat, merusak sebagian besar fasilitas tempat para pedagang menggantungkan hidup.

Salah satunya adalah Apriyanti (46), pedagang kantin yang sudah bertahun-tahun berjualan di lokasi tersebut. Ia menjadi saksi langsung detik-detik pohon berdiameter sekitar setengah meter itu roboh dan menghantam kanopi kantin.

> “Enggak lama saya masuk ke dalam, langsung bunyi keras. Saya kira pohon belakang yang tumbang, ternyata yang di depan kantin,” tutur Apriyanti, mengenang momen nyaris merenggut keselamatannya.

Tiga bilik kantin rusak tertimpa batang jati, termasuk tempat milik Apriyanti. Namun, semangatnya untuk tetap bertahan mencari nafkah tak ikut roboh.
Keesokan harinya, ia sudah kembali berjualan memanfaatkan bilik kosong milik pedagang lain kebetulan sedang tidak beroperasi.

> “Masih jualan hari ini. Sementara di tempat lain yang kosong atau orangnya enggak masuk,” ujarnya dengan nada pasrah tapi tegar.

Sementara itu, Ahmad Badrun (48), pengurus Yayasan bagian sarana dan prasarana, menyebut pihaknya langsung menindaklanjuti insiden tersebut dengan memanggil tukang pohon dan melakukan pengecekan kerusakan.

> “Sudah kami cek, tadi tukang pohonnya juga datang. Kami pastikan area sekitar aman untuk aktivitas siswa,” jelas Badrun.

Insiden ini menyoroti pentingnya mitigasi risiko dan perawatan pohon di lingkungan sekolah, terutama saat cuaca ekstrem semakin sering terjadi.
Selain ancaman keselamatan, kejadian ini juga memperlihatkan rapuhnya perlindungan bagi pedagang kecil di fasilitas pendidikan, mereka sering luput dari perhatian justru menjadi denyut ekonomi mikro sekolah.

Pertanyaannya:
Apakah para pedagang ini mendapat perlindungan atau bantuan pasca kejadian? Atau justru dibiarkan berjuang sendiri di bawah reruntuhan kanopi yang pernah jadi sumber rezekinya?

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa