Deli Serdang - Tajam news.co.id
Proyek pintu air yang terletak di Dusun 1, Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, yang dibangun penghujung tahun 2024 silam, kini menuai sorotan tajam dari sejumlah aktivis lingkungan beserta masyarakat sekitar.
Pasalnya, bangunan yang diketahui menggunakan dana APBN melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang, dengan pagu sekira 800 juta tersebut, kini
tampak rusak berat dan tidak berfungsi sebagaimana diharapkan, serta berpotensi menimbulkan ekstrem nya kondisi lingkungan sekitar.
Alih-alih berfungsi mencegah banjir, bangunan tersebut justru menjadi penyebab meluapnya genangan air yang merendam halaman rumah warga, setiap kali mengalami kondisi hujan deras.
Berdasarkan penelusuran Tajam News dilokasi (02/11), faktor utama bencana tersebut diduga bersumber dari kerusakan yang hampir menyeluruh pada sisi konstruksi, mengakibatkan struktur beton yang mengalami retakan/patahan menyebabkan tanah di sekitar bangunan mengalami erosi, bahkan muncul lubang besar di tepi saluran air, yang justru kini menyebabkan air mengalir liar tanpa terkendali dan merendam rumah warga.
“Baru dibangun akhir tahun lalu, tapi sudah rusak begini. Kalau hujan, air naik sampai ke rumah kami pak”, terang warga sekitar.
”Kami sudah pernah melaporkan bencana ini ke Pemerintah Desa dan Dinas PU, namun hingga kini belum ada tindakan perbaikan”, ungkap seorang warga dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, warga sekitar juga menuding jika  proyek tersebut dikerjakan terkesan asal jadi, tanpa pengawasan ketat dari Dinas terkait. Yang mana seharusnya, bangunan dengan anggaran fantastis tersebut bisa memberikan
manfaat besar bagi masyarakat.
“Uangnya tidak sedikit. Tapi hasilnya seperti proyek percobaan. Kami yang jadi korban setiap hujan turun bang”, ucap warga lainnya.
Tak hanya itu, kerusakan tersebut juga diduga kuat akibat adanya kegagalan konstruksi yang disebabkan oleh material di bawah standar atau metode pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Akibat erosi di sekitar pondasi, struktur kini terancam ambruk dan membahayakan warga yang melintas di sekitar lokasi.
Hingga berita ini diterbitkan, Dinas PUPR Kabupaten Deli Serdang belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kerusakan, agar banjir tidak terus
menghantui pemukiman mereka.
“Kami minta ada audit dan pemeriksaan. Ini proyek pakai uang rakyat, jangan dibiarkan rusak begitu saja,” tegas salah satu tokoh masyarakat Desa Lama. (Tjm/ZK.01)