Medan | TajamNews.co.id –
Universitas Sumatera Utara (USU) tengah diterpa badai isu setelah nama Rektor Muryanto Amin diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Situasi ini memicu keresahan mahasiswa yang kemudian menggelar aksi protes di depan Pintu Satu USU, Kamis (21/8/2025) sore.
Aksi berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 17.20 WIB. Puluhan mahasiswa yang menamakan diri *“Marjinalis”* membentangkan dua spanduk besar di akses utama kampus, sebagai bentuk peringatan publik bahwa universitas negeri tertua di Sumatera ini sedang berada di persimpangan reputasi.
*Soroti Skandal dan Runtuhnya Marwah Pendidikan*
Dalam orasi yang bergantian dilantunkan, mahasiswa menyoroti runtuhnya marwah pendidikan ketika pucuk pimpinan kampus justru terseret kasus hukum. Mereka menilai citra USU kini semakin tercoreng dan jika tidak ada langkah tegas, kepercayaan publik terhadap kampus akan runtuh.
“Aksi kami berangkat dari keresahan yang nyata. Banyak ketidakadilan yang terjadi di USU, mulai dari isu kekerasan seksual hingga dugaan korupsi,” ujar Kibo, salah seorang peserta aksi.
*MWA Diminta Bertindak Tegas*
Mahasiswa juga menyinggung kasus korupsi jalan di Sumut yang menyeret nama Rektor USU. Mereka menilai hal itu mencerminkan ketidakprofesionalan pimpinan dan berpotensi merugikan nama baik universitas.
“Seharusnya Majelis Wali Amanat (MWA) USU mengambil langkah konkret, baik menunjuk pelaksana tugas atau mengganti rektor saat ini. Intinya semua keresahan ini harus direspons, jangan sampai kebebasan berekspresi terus ditekan,” tambah Kibo.
*Aparat Berjaga*
Aksi mahasiswa mendapat pengawalan dari aparat keamanan kampus, sementara sejumlah polisi berpakaian preman turut memantau jalannya demonstrasi.
Mahasiswa menegaskan, tuntutan mereka bukan sekadar soal kasus hukum yang menjerat rektor, tetapi juga menyangkut masa depan USU sebagai institusi pendidikan yang seharusnya bebas dari polemik politik dan praktik korupsi.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)