Asahan | Tajamnews.co.id —
Gema gendang dan hentakan kaki penari Karo mengguncang Lapangan PSBD Kisaran, Sabtu malam. Dalam gelaran Pekan Seni dan Budaya Daerah (PSBD) ke 6 Kabupaten Asahan, etnis Karo tampil memukau dengan deretan tarian tradisional menggambarkan kehangatan, semangat dan identitas budaya tidak lekang waktu.
Tari Mejuah-Juah, Roti Manis, Tari Bersama, hingga Tembet-Tembet Siberaya disajikan dengan apik oleh para penari muda. Irama musik gendang dan seruling khas Karo berpadu menciptakan pesona membius ribuan penonton memadati arena.
Ketua Etnis Karo PSBD, Agus Jaka Putra Ginting, menegaskan bahwa kehadiran komunitas Karo di ajang ini bukan sekadar penampilan, melainkan upaya menjaga eksistensi warisan leluhur di tengah derasnya arus globalisasi.
> “Kami ingin generasi muda Karo merasa bangga. Budaya ini harus terus hidup, bukan hanya di panggung seremonial,” ujarnya tegas.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Karo, Hones Karo-Karo, turut mengapresiasi ruang dari Pemkab Asahan bagi semua etnis. Ia menilai PSBD menjadi wadah strategis memperkuat harmoni antar etnis sekaligus mempertegas keberagaman sebagai kekuatan daerah.
Sementara Wakil Bupati Asahan, Rianto, S.H., M.AP., hadir langsung di lokasi, menegaskan bahwa 14 etnis di Asahan merupakan aset sosial budaya harus dijaga dan diwariskan.
> “Melalui PSBD, kita wujudkan kebersamaan dan jadikan budaya sebagai identitas serta kebanggaan bersama,” katanya.
Ia juga menyerukan agar kaum muda tidak sekadar menonton, tetapi turut menjadi pelaku pelestarian budaya menghidupkan kembali nilai-nilai luhur mulai tergeser modernitas.
Acara dihadiri ribuan warga serta unsur pemerintah, DPRD, OPD, Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, TP PKK, FORKALA dan tokoh masyarakat ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan.
Lebih dari sekadar hiburan, PSBD ke 6 menjadi cermin keberagaman hidup berdampingan dalam harmoni, menegaskan bahwa kekayaan budaya adalah fondasi menuju Asahan Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)
