Simalungun - Tajamnews co.id Rekonstruksi ruas jalan balimbingan maligas tongah dengan APBD Simalungun 4.2 M diduga sarat kepentingan politik serta mengandung aroma konspirasi antara CV. Cahaya Artha Indonesia selaku rekanan, beserta Dinas PUTR selaku penyelenggara anggaran.
Selain lokasi kegiatan yang berbeda dengan plang proyek, didapati dugaan pengurangan material guna keuntungan berlimpah oleh pihak rekanan, pada kedua sisi pemasangan material batu serta campuran semen bangunan tembok penahan jalan.
”Susunan batu nya sangat renggang bg, dan bagian pondasi juga tanpa didasari adukan semen. Apa kuat nanti nya tembok penahan jalan seperti itu?” ucap warga sekitar yang mengomentari hasil pekerjaan.
”Para pekerja pun tidak ada yang menggunakan K3, seakan pihak pemborong nya tidak memikirkan keselamatan para pekerja” imbuh warga sekitar.
Penghamparan Hotmix Terkesan Dipaksakan
Selain suhu material aspal (hotmix) yang akan dihampar, cuaca juga merupakan salah satu faktor pendukung guna menghasilkan kualitas aspal yang bertahan lama serta kuat dilintasan jalan. Dan kuat dugaan, jika kedua SOP tersebut terabaikan saat pengerjaan berlangsung.
”Kemarin malam (04/10) mereka mulai bekerja nya dari jam 09.00 malam hingga subuh pak, bahkan selesai hujan deras itu, masih gerimis2 mereka langsung menuangkan aspal nya. Apa bisa kondisi jalan basah dan tergenang di aspal?” ungkap seorang pria ketika disambangi dilokasi kegiatan (05/10).
”Secara kasat mata saja, sepertinya jauh lebih bagus hasil pengaspalan yang di desa seberang sana. Seperti terkesan asal jadi pekerjaan di Bahkisat ini” ungkap nya meceritakan keraguan.
Diketahui, berlangsung nya penghamparan hotmix (05/10) dilokasi kegiatan, selain tanpa dihadiri satupun dari perwakilan Dinas PUTR Simalungun, material aspal yang digunakan tidak sesuai dengan dengan standar suhu yang ditentukan. Terbukti, mana kala material aspal yang dituangkan kedalam asphalt finisher dari truk pengangkut, dapat digenggam oleh tangan, tanpa menimbulkan rasa panas yang berlebihan.
”Loh, aspalnya saja bisa dipegang bang, apa kuat ini nanti kualitas jalan nya?”, ucap seorang warga yang menyaksikan pekerjaan berlangsung.
”Dari dimulainya kerjaan ini, tidak satupun kami lihat dari pihak Dinas PU yang hadir mengawasi, hanya para pekerja dan pemborong nya saja. Kenapa seperti main2 ya orang Dinas PU? padahal pembiayaan nya ini kan pakai uang rakyat”, ungkap nya meluapkan kekesalan.
Bak setali tiga uang, ketidak pedulian Hotbinson Damanik selaku Kadis PUTR beserta Olim Purba selaku PPK dan Agus selaku PPTK semakin terasa, manakala ketiganya memilih bungkam ketika ditanyai hasil uji laboratorium hotmix serta ketidak hadiran nya melalui Whatsapp pribadinya, selaku pengawas kegiatan penghamparan hotmix tersebut (04/10).
Miris, dilokasi kegiatan didapati dari dua orang pria paruh baya yang diduga merupakan pihak CV. Cahaya Artha Indonesia, keduanya juga memilih bungkam dan menghindar ketika dikonfirmasi terkait rekonstruksi jalan tersebut.
Teguran Keras Bagi Pemkab Simalungun
Mirisnya kondisi yang terjadi serta minimnya pengawasan dari Dinas PUTR selaku penyelenggara kegiatan atas serangkaian kegiatan proyek APBD Simalungun, menjadi cerminan ditengah masyarakat, yang cenderung merupakan teguran keras bagi Bupati Simalungun melalui OPD nya, agar berbenah diri dan benar2 mengabdi bagi kepentingan rakyat.
”Mereka asik duduk dibalik meja mewahnya, sementara proyek negara tidak diawasi. Apakah mereka tidak menyadari, yang menggaji mereka adalah uang rakyat?” ucap Sinaga, salah satu tokoh masyarakat Tanah Jawa.
”Kami meminta Kejatisu beserta BPK RI agar mengaudit pengerjaan rekonstruksi jalan ini, dan pihak pemborong agar mengembalikan uang negara jika ditemukan penyimpangan” tegas Sinaga.
Moment ini kiranya menjadi cerminan bagi DR. H. Anton Achmad Saragih dalam mewujudkan visi misinya dalam memimpin Kabupaten Simalungun, serta mengevaluasi kinerja OPD guna mensukseskan program pemerintahan. (Tjm/Odie)