Floating Image
Floating Image
Jumat, 17 Oktober 2025

Vihara Setia Budha Binjai: Nyaris Hilangnya Simbol Toleransi dari Catatan Sejarah


Oleh admintajam
16 Oktober 2025
tentang budaya
Vihara Setia Budha Binjai:  Nyaris Hilangnya Simbol Toleransi dari Catatan Sejarah - TajamNews

-

192 views



Binjai | Tajamnews.co.id —
Di balik kemegahan perayaan ulang tahun ke 40 Vihara Setia Budha, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan pelestarian situs bersejarah nyaris luput dari perhatian publik dan pemerintah. Berdirinya vihara sejak lebih dari satu abad lalu kini akhirnya diakui sebagai cagar budaya, meski proses pengakuan itu baru terjadi setelah puluhan tahun lamanya.

Vihara pusat pemujaan Dewa Guang Ze Zun Wang ini telah menjadi saksi sejarah kehidupan warga Tionghoa di Binjai sejak masa kolonial Belanda. Namun, statusnya sebagai situs bersejarah baru diresmikan setelah upaya panjang pengurus vihara dan komunitas Tionghoa terus memperjuangkan agar pemerintah melihat nilai sejarah dan kandungan budaya di dalamnya.

Sekretaris Vihara Setia Budha, Sugiarto, mengakui perjuangan untuk mendapatkan pengakuan tersebut tidak mudah.

> “Kami sudah lama berupaya agar vihara ini diakui sebagai warisan budaya. Harapan kami kini pemerintah turut membantu merawat dan menjaga peninggalan ini agar tetap lestari untuk generasi berikutnya,” ungkapnya saat ditemui Rabu (15/10/2025).

Vihara berusia 140 tahun itu menjadi simbol kuat toleransi dan akulturasi budaya di tengah keberagaman masyarakat Binjai. Setiap tahun, ribuan warga etnis Tionghoa berkumpul untuk melaksanakan ritual sembahyang sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan Dewa Guang Ze Zun Wang.

Dalam perayaan tahun ini, suasana khidmat bercampur sukacita tampak di halaman vihara dipenuhi warga dan pengunjung. Malam puncak acara dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan tarian tradisional Tionghoa, menandai momentum penting bagi masyarakat setempat dalam merayakan keberagaman budaya.

Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, hadir dalam acara tersebut mengakui nilai penting vihara ini sebagai bagian dari sejarah dan identitas kota.

> “Kami menyambut baik pengakuan ini dan berkomitmen mendukung pelestarian tempat ibadah pemilik nilai sejarah tinggi. Kerukunan antarumat beragama harus tetap menjadi fondasi utama dalam membangun keharmonisan Kota Binjai,” ujarnya.

Nyatanya masih terdapat sejumlah tantangan dalam upaya konservasi vihara, seperti keterbatasan dana perawatan, minimnya dokumentasi arsitektur asli, serta belum adanya program pemeliharaan rutin dari instansi terkait.

Langkah pengakuan Vihara Setia Budha sebagai cagar budaya diharapkan menjadi awal baru bagi pelestarian situs-situs bersejarah lain di Binjai yang selama ini terabaikan. Vihara ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga peninggalan hidup yang mencerminkan semangat kebersamaan, toleransi dan keteguhan menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi.

(Rosdiana Br Purba)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari budaya