Floating Image
Floating Image
Sabtu, 1 November 2025

Sinergi Baru DPRD Medan dan Polrestabes Medan: Antara Apresiasi dan Ujian Nyata Keamanan Kota


Oleh admintajam
29 Oktober 2025
tentang Berita
Sinergi Baru DPRD Medan dan Polrestabes Medan: Antara Apresiasi dan Ujian Nyata Keamanan Kota - TajamNews

-

49 views



Medan | Tajamnews.co.id — 
Kunjungan perdana Kapolrestabes baru kota Medan, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., ke Gedung DPRD Kota Medan disambut penuh apresiasi oleh Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B. Namun di balik sambutan hangat tersebut, terselip harapan besar sekaligus tantangan berat, mampu kah kolaborasi dua lembaga ini benar-benar menjawab persoalan kompleks keamanan di Kota Medan ?

Apresiasi dan Harapan dari Pimpinan Dewan
  Dalam pertemuan silaturahmi berlangsung di Gedung DPRD Medan, Wong Chun Sen menyampaikan penghargaan kepada jajaran Polrestabes Medan atas kinerja menjaga stabilitas kota. Ia juga menyambut positif kehadiran Kapolrestabes baru, diharapkan mampu membawa semangat baru dalam menciptakan rasa aman di tengah warga.

> “Kami dari DPRD Kota Medan mengapresiasi jajaran Polrestabes, terutama kepada Kapolrestabes baru, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak. Semoga dalam pelaksanaan tugasnya dapat menciptakan suasana Kota Medan kondusif, sehingga warga dapat merasakan kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas,” ujar Wong Chun Sen.

DPRD Medan menilai sinergi antara legislatif dan kepolisian menjadi kunci menjaga stabilitas sosial dan politik daerah. “Kerja sama lintas lembaga harus terus ditingkatkan. Dengan komunikasi dan koordinasi baik, setiap permasalahan di lapangan dapat ditangani secara cepat dan tepat,” tambahnya.

Ujian Awal Bagi Kapolrestabes Baru
  Sementara itu Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan DPRD Medan dan Pemko Medan. Namun ia juga secara terbuka memaparkan realita di lapangan tidak ringan.
Dalam pemaparannya, Calvijn mengungkapkan bahwa Polrestabes Medan baru saja menuntaskan 103 kasus kejahatan jalanan dengan 147 tersangka dan sepertiga di antaranya terbukti menggunakan narkoba sebelum beraksi.

> “Kami menemukan bahwa sebagian besar kasus begal dan kejahatan jalanan melibatkan pelaku lebih dulu mengonsumsi narkoba. Ini menjadi tantangan serius perlu pendekatan lintas lembaga,” ujar Calvijn.

Ia juga menyoroti minimnya penerangan jalan dan ketiadaan CCTV di beberapa titik rawan kejahatan sebagai faktor penyebab meningkatnya kasus kriminalitas.
Selain itu, kemacetan kronis juga masuk dalam perhatian utama Polrestabes Medan. Calvijn menilai penumpukan kendaraan di pasar-pasar pagi, kondisi jalan rusak, serta simpang lampu lalu lintas tidak efektif menjadi pemicu utama kemacetan harian.

> “Mudah-mudahan ke depan, atas kerja sama antara Polrestabes Medan, Pemko Medan dan DPRD Medan, permasalahan ini dapat terselesaikan,” ujarnya optimistis.

Sinergi atau Sekadar Seremonial ?
  Pertemuan dua institusi ini memang menghadirkan optimisme, namun publik masih menunggu realisasi konkret dari perjanjian sinergi. Apresiasi DPRD Medan terhadap kinerja kepolisian memang penting sebagai bentuk dukungan moral, tetapi warga lebih membutuhkan langkah nyata, berkurangnya begal, peningkatan penerangan jalan dan tertibnya lalu lintas di kawasan padat.

Muncul pertanyaan:
Apakah silaturahmi ini akan menjadi awal langkah strategis lintas lembaga ?

Atau sekadar simbol politik dan formalitas kelembagaan tanpa tindak lanjut lapangan ?

Di sisi lain, tantangan Kapolrestabes baru cukup berat. Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak harus berhadapan dengan realitas sosial kompleks, meningkatnya kasus narkoba, peredaran gelap, serta tekanan publik terhadap penanganan kejahatan lebih cepat dan trans paran.

Memandang Ke Depan
  Baik DPRD Medan maupun Polrestabes Medan sepakat bahwa sinergi kelembagaan merupakan kunci dalam menciptakan kota aman dan tertib. Namun implementasi di lapangan akan menjadi penentu keberhasilan kolaborasi ini. Warga kini menanti bukti, bukan sekadar pernyataan.

Jika komunikasi dan koordinasi dibangun saat ini benar-benar dijalankan secara konsisten, Medan berpeluang menjadi kota dengan sistem keamanan lebih adaptif dan humanis. Sebaliknya, jika berhenti di tataran seremonial, maka pertemuan ini hanya akan menjadi catatan manis tanpa perubahan berarti.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Berita