Simalungun - Tajamnews co.id
Belum genap sebulan, ruas jalan balimbingan maligas tongah yang baru selesai di rekonstruksi oleh CV. Cahaya Artha Indonesia, dengan anggaran 4.2 M, sudah mengalami keretakan pada sisi bahu jalan.
Konstruksi dengan menggunakan Readymix untuk bahu jalan tersebut diketahui, untuk menunjang stabilitas dan kekuatan konstruksi jalan, sekaligus sebagai jalur darurat untuk kendaraan yang mengalami kerusakan atau berhenti mendadak.
Miris, tak sesuai yang diharapkan, justru kini (15/11) konstruksi bahu jalan tersebut sudah mengalami keretakan pada beberapa titik, yang diduga kuat akibat minimnya pengawasan Dinas PUTR terhadap mutu dan kualitas material yang digunakan, serta rapuhnya pondasi bahu jalan yang hanya menggunakan timbunan tanah.
”Gak ada bang orang dinas yang datang, hanya kami aja”, ungkap seorang pekerja ketika disambangi Tajam news saat penghamparan readymix (30/10).
Tak hanya kondisi bahu jalan yang telah mengalami keretakan, berdasarkan pantauan Tajam news dilokasi, sejak dimulainya penghamparan basecourse, hotmix, diduga kuat tidak sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang berpotensi pada menurun nya kualitas ketahanan badan jalan untuk jangka panjang.
”baru seminggu selesai di cor pinggiran nya bang, bahkan belum lagi dilintasi. Saat ini sudah banyak sekali yang retak. Proyek macam apa ini?, padahal anggaran 4 Miliar”, ungkap seorang warga sekitar yang menyaksikan kondisi bahu jalan.
Sikap Kadis PUTR Hotbinson Damanik dan PPK nya Olim Purba, yang tidak menjawab substansi masalah tersebut ketika dikonfirmasi melalui seluler nya, justru dianggap terkesan menutup-nutupi, menunjukkan ketidaksiapan dalam menjalankan tanggung jawab publik.
Timbulnya sejumlah kejanggalan yang saat ini menjadi keraguan ditengah masyarakat. Justru, bungkam nya kedua pejabat Dinas PUTR Simalungun tersebut dinilai akan memicu keraguan publik akan kepemimpinan Bupati Simalungun, serta menjadi keresahan akan kualitas jangka panjang dari proyek APBD tersebut.
”Saya rasa sudah cukup lah akting nya para pejabat daerah ini. Sudah berapa banyak proyek PUTR Simalungun di Kecamatan Tanah Jawa ini yang amburadul, baru dikerjakan sudah retak2”, ujar seorang tokoh masyarakat Kecamatan Tanah Jawa.
”Namanya saja ASN melayani masyarakat, namun pelaksanaan nya terkesan seperti sarang penyamun. Pembangunan dari uang rakyat, yang kecewa rakyat juga”, tambahnya mengungkapkan kekecewaan.
Keraguan ini semestinya menjadi alarm serius bagi Bupati Simalungun, DR. H. Anton Achmad Saragih. Pemerintah Kabupaten tidak bisa terus membiarkan integritas dan kualitas pembangunan dikorbankan oleh pejabat yang tidak menunjukkan komitmen terhadap transparansi, mutu, dan pelayanan publik. (Tim)