Batu Bara | Tajamnews.co.id —
Gelombang pencurian Engine Control Unit (ECU) mobil Daihatsu Grand Max tengah menghantui warga Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara. Dalam dua pekan terakhir, setidaknya sembilan unit ECU Grand Max raib digondol pencuri. Modusnya rapi, sasarannya spesifik dan hasil curian diduga bernilai tinggi di pasar gelap otomotif.
Menariknya, para pelaku hanya menargetkan ECU, komponen vital pengendali mesin tanpa menyentuh bagian kendaraan lain seperti audio, aki atau roda. Pola ini memunculkan dugaan kuat bahwa pelaku merupakan jaringan spesialis paham sistem elektronik kendaraan.
Kasus ini mulai mencuat setelah unggahan viral di akun Facebook @Zuma Dekor, menampilkan rekaman CCTV menunjukkan pelaku mencongkel pintu samping mobil. Dalam hitungan detik, pelaku berhasil membuka kabin depan Grand Max pick up dan mengambil ECU tanpa merusak bagian lain.
Unggahan tersebut langsung memancing respons warga. Akun @Ramadhan Fauzi menulis bahwa dalam satu malam, delapan ECU Grand Max dicuri di kawasan Laut Tador, sementara @Andriyan Jamil mengaku dua pekan sebelumnya juga menjadi korban.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan pemilik kendaraan niaga tersebut, terutama sopir dan pengusaha angkutan barang.
Dari penelusuran lapangan dan keterangan warganet, diketahui korban telah membuat laporan polisi, meski sempat belum jelas ke mana laporan diajukan Polres Batu Bara atau Polsek Indra Pura.
Namun, saat dikonfirmasi, Kapolsek Indra Pura AKP Reynold Silalahi membenarkan adanya laporan tersebut.
> “Korban telah membuat LP ke Polsek Indra Pura. Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan,” ujar AKP Reynold, Minggu (19/10/2025).
Sumber internal kepolisian enggan disebutkan namanya menyebutkan, pencurian ECU Grand Max bukan kasus baru. Komponen ini memiliki nilai jual tinggi karena kompatibel dengan banyak model kendaraan niaga ringan. Di pasar gelap, satu unit ECU bisa dihargai jutaan rupiah, terutama bagi bengkel pencari part pengganti tanpa prosedur resmi.
Beberapa warga menilai, maraknya pencurian ini mungkin melibatkan jaringan terorganis memesan ECU curian untuk kebutuhan bengkel atau pasar daring.
“Kalau hanya satu-dua, mungkin pencuri biasa. Tapi sembilan unit dalam dua minggu, itu sudah sistematis,” ujar salah seorang warga mobilnya juga menjadi sasaran.
Sementara itu, pihak kepolisian masih mengumpulkan rekaman CCTV tambahan dan melakukan patroli malam di titik-titik rawan. Polisi juga mengimbau masyarakat agar memasang pengaman tambahan pada mobil serta melapor segera bila menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar kendaraan.
Kasus pencurian ECU Grand Max ini telah menyita perhatian publik Batu Bara dan menjadi uji keseriusan aparat dalam mengungkap sindikat pencurian otomotif kian canggih.
Warga berharap penyelidikan cepat membuahkan hasil, agar rasa aman di jalan kembali pulih.
(Rosdiana Br Purba)