Medan | Tajamnews.co.id —
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Sumatera Utara sekaligus Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, mengecam keras pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, yang menyebut bahwa “Pemerintah jangan terlalu diatur organisasi buruh tentang kenaikan upah.”
Menurut Willy, pernyataan tersebut bukan hanya kontroversial, tetapi juga menyakiti hati kaum buruh selama ini masih berjuang mendapatkan kesejahteraan layak.
> “Pernyataan Luhut sangat tendensius. Ia seolah bukan bertindak sebagai pejabat negara, tapi sebagai pengusaha punya kepentingan ekonomi sendiri. Ucapan seperti ini bisa memicu ketegangan di kalangan pekerja,” tegas Willy, Jumat (17/10/2025).
Willy menilai, sebagai pejabat publik, seorang menteri seharusnya bersikap netral dan berpihak kepada rakyat, bukan kepada kelompok pemilik modal. Ia juga menduga, pandangan Luhut tersebut mencerminkan keberpihakan terhadap kalangan kapitalis selalu menekan biaya produksi, termasuk dengan menjaga agar upah buruh tetap rendah.
> “Kalau seperti ini, jelas Luhut hanya mendengar suara pengusaha. Ia tidak sejalan dengan semangat Presiden Prabowo ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Willy menyoroti rekam jejak Luhut dianggap tidak pernah melahirkan kebijakan pro rakyat kecil selama menjabat di kabinet. Ia menilai, pernyataan-pernyataan Luhut kerap menimbulkan polemik dan memperkeruh suasana sosial.
> “Sudah saatnya Presiden Prabowo mengevaluasi posisi Luhut. Pernyataan seperti ini hanya menambah kegaduhan, di saat ekonomi rakyat sedang tidak baik-baik saja,” pungkasnya.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)