Deli Serdang | Tajamnews.co.id —
Masalah pendangkalan di kawasan pesisir Bagan Percut dan Paluh Kurau bukan persoalan baru. Bertahun-tahun, nelayan setempat harus berjibaku dengan lumpur dan tidak menentunya pasang surut air. Saat air surut, kapal mereka kandas dan aktivitas melaut terhenti. Saat pasang, air meluap ke daratan dan memicu banjir musiman kerap merendam rumah-rumah warga.
Kini, secercah harapan muncul lewat Program Karya Bakti TNI tahun 2026, hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kodim 0201/Medan. Program ini digadang menjadi langkah konkret dalam menuntaskan pendangkalan selama ini hanya ditangani secara tambal sulam.
Rencana kerja itu dibahas dalam pertemuan antara Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan dan Dandim 0201/Medan, Kolonel Inf M Radhi Rusin, di Kantor Bupati Deli Serdang, Senin (20/10/2025).
> “Target pengerjaannya kita harapkan Januari sudah bisa mulai,” ujar Asri Ludin.
“Kita ingin percepatan nyata, agar dampaknya langsung dirasakan warga.”
Menurut Bupati, pendangkalan di dua titik itu telah menimbulkan persoalan serius bagi nelayan dan warga pesisir. Selain mengganggu jalur keluar masuk kapal, sedimen tebal di muara juga memperparah banjir ketika air laut pasang.
> “Nelayan Bagan Percut sering menunggu pasang agar kapal bisa bersandar. Ini menghambat produktivitas dan menambah biaya operasional,” jelasnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, berdampak langsung terhadap rantai ekonomi pesisir. Harga ikan menurun, hasil tangkapan berkurang dan sebagian nelayan beralih profesi karena pendapatan tidak stabil.
Melalui sinergi Karya Bakti TNI, pemerintah daerah berharap kegiatan ini bukan sekadar proyek pengerukan, tetapi juga bagian dari strategi besar memperkuat ketahanan ekonomi pesisir dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Deli Serdang bagian utara.
Di sisi lain, Dandim 0201/Medan Kolonel Inf M Radhi Rusin memastikan kesiapan penuh jajaran TNI untuk turun langsung ke lapangan.
> “Kami siap mendukung Karya Bakti 2026. Lebih cepat lebih baik, supaya solusi untuk warga segera terlihat,” tegasnya.
Ia menambahkan, Kodim 0201/Medan tidak hanya menaungi Kota Medan, tetapi juga sebagian wilayah Deli Serdang, termasuk Percut Sei Tuan, Hamparan Perak, Tanjung Morawa, Patumbak, Deli Tua, Pancur Batu, Namo Rambe dan Labuhan Deli. Dengan cakupan itu, kolaborasi lintas wilayah menjadi kunci agar dampak program terasa merata.
Di tengah antusiasme ini, beberapa pengamat menilai bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada manajemen teknis dan trans paransi pelaksanaan, mengingat kondisi sedimentasi di kawasan tersebut sudah tergolong berat dan kompleks.
Warga berharap, proyek ini tak sekadar menjadi kegiatan seremonial tahunan, melainkan benar-benar menjadi titik balik bagi perbaikan ekosistem pesisir dan kesejahteraan nelayan Deli Serdang.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)
