Floating Image
Floating Image
Kamis, 9 Oktober 2025

Kawanan Monyet Liar Masuk Rawa Buntu: Krisis Habitat Satwa di Tengah Laju Betonisasi Tangsel


Oleh admintajam
09 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Kawanan Monyet Liar Masuk Rawa Buntu: Krisis Habitat Satwa di Tengah Laju Betonisasi Tangsel - TajamNews

-

153 views



Tangerang Selatan, Tajamnews.co.id — 
Keresahan warga Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, memuncak dalam sepekan terakhir. Sekelompok monyet liar terlihat berkeliaran di sekitar permukiman warga sejak Sabtu (4/10/2025). Hewan yang biasanya hidup di hutan itu kini turun ke jalan, masuk ke halaman rumah, bahkan memanjat atap warga.

Ketua RT 003/001 Rawa Buntu, Lily Alay (48), mengungkapkan kekhawatirannya.

> “Ini kan termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Lily telah mengimbau warga agar tidak mendekati kawanan monyet tersebut. Meski belum ada korban luka, suasana siaga terus dijaga.

> “Alhamdulillah sejauh ini tidak ada terluka. Tapi kami sudah minta warga jangan mendekat dulu,” tambahnya.

Upaya Penangkapan Gagal
  Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan sempat turun tangan setelah mendapat laporan dari warga. Namun, upaya penangkapan tidak berhasil. Kawanan monyet memilih bertahan di atas pohon tertinggi, menghindari jaring petugas.

> “Pas Damkar datang, monyetnya enggak mau turun. Setelah Damkar pulang, mereka turun lagi dan masuk ke pemukiman,” jelas Lily.

Seorang warga, Ijo (30), menuturkan bahwa warga akhirnya berjaga dengan alat seadanya.

> “Kami siapkan bambu, buat jaga-jaga supaya monyetnya enggak turun ke halaman rumah,” katanya.

Dari Mana Mereka Datang?
  Warga menduga kawanan monyet itu berasal dari kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan & Teknologi (Puspitek) berjarak hanya beberapa kilometer dari Rawa Buntu. Kawasan tersebut memiliki lahan hijau dan pepohonan menjadi habitat berbagai jenis satwa liar, termasuk monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

> “Kayaknya memang dari Puspitek, karena baru pertama kali ada kejadian seperti ini,” ujar Ijo.

Namun, sejumlah pengamat lingkungan menilai bahwa kemunculan monyet di area permukiman bukan sekadar peristiwa kebetulan, melainkan indikasi krisis ekologis semakin nyata di kawasan urban seperti Tangerang Selatan.

Krisis Habitat & Tekanan Pembangunan
Berdasarkan data pembangunan kota, Rawa Buntu dan sekitarnya tengah mengalami percepatan proyek perumahan dan infrastruktur dalam lima tahun terakhir. Lahan terbuka hijau menyusut drastis, menekan ruang hidup satwa liar.

“Ketika habitat mereka terfragmentasi akibat pembangunan, monyet mencari sumber makanan baru. Permukiman warga adalah target paling dekat,” ujar Dr. Rudi Santoso, Pakar Ekologi Urban dari Universitas Indonesia.

Fenomena ini, lanjut Rudi, bukan hanya terjadi di Tangerang Selatan, tetapi juga di sejumlah kota satelit lain di Jabodetabek. “Ini alarm serius bahwa kota kita tidak lagi ramah bagi keseimbangan ekologis,” tegasnya.

Pemerintah Diminta Bertindak
  Warga berharap Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera turun tangan secara sistematis, bukan sekadar penangkapan sporadis. Mereka meminta adanya koordinasi lintas dinas antara DLH, Damkar dan BKSDA untuk mengembalikan monyet-monyet itu ke habitat aslinya.

> “Kami harap pemerintah bisa cepat tangani, karena kalau terus dibiarkan takutnya nanti ada diserang,” ujar Lily.

Sampai saat ini kawanan monyet masih tampak di sekitar area perbatasan permukiman Rawa Buntu dan semak belukar dekat jalur rel.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa