Floating Image
Floating Image
Sabtu, 1 November 2025

Food Estate Asahan: Membedah Strategi dan Tantangan Mewujudkan Kemandirian Pangan Daerah


Oleh admintajam
29 Oktober 2025
tentang Daerah
Food Estate Asahan: Membedah Strategi dan Tantangan Mewujudkan Kemandirian Pangan Daerah - TajamNews

-

36 views



Asahan | Tajamnews.co.id – 
Suasana semangat dan kebersamaan mewarnai Panen Raya Jagung di Desa Teladan, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan. Ratusan petani dari Kelompok Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Asahan tampak antusias memanen hasil kerja keras mereka, disaksikan langsung oleh Bupati Asahan, H. Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si.
Namun di balik kegembiraan itu, muncul pertanyaan penting, sejauh mana keberhasilan panen ini benar-benar mencerminkan ketahanan pangan berkelanjutan, bukan sekadar pencapaian simbolis ?

Dari Seremoni ke Substansi
  Pemerintah Kabupaten Asahan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bukti komitmen terhadap ketahanan pangan dan dukungan terhadap program Food Estate nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029.
Dalam sambutannya, Bupati menyebutkan bahwa hasil panen jagung dengan produktivitas tinggi sejalan dengan RPJMD Asahan 2025–2030, menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan ekonomi daerah.

Namun untuk memastikan keberlanjutan, dibutuhkan evaluasi terhadap sejauh mana program bantuan pemerintah, seperti distribusi benih unggul, pupuk bersubsidi, penyediaan alsintan dan pembukaan akses pasar benar-benar efektif meningkatkan kesejahteraan petani, bukan hanya produktivitas sesaat.

Tani Merdeka: Mitra Strategis atau Ujung Tombak Sementara ?
  Ketua Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Asahan, Anda Suhendra Rambe, S.H., menuturkan bahwa organisasi baru berdiri sembilan bulan itu telah menjangkau 25 kecamatan. Pencapaian ini menunjukkan potensi besar bagi penguatan kelembagaan petani.
Namun, masih perlu diuji sejauh mana kapasitas kelembagaan dan pendampingan teknis mereka terima mampu menjamin keberlanjutan produksi di tengah fluktuasi harga komoditas dan keterbatasan infra struktur pertanian.

“Kami ingin menjadi garda terdepan dalam menggerakkan petani menuju kesejahteraan melalui pertanian modern dan ramah lingkungan,” ujar Anda Suhendra, Senin (27/10/2025). 
Pernyataan itu menegaskan ambisi besar, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada dukungan kebijakan dan konsistensi pendanaan di tingkat daerah.

Kolaborasi Pemerintah dan Petani: Sinergi atau Ketergantungan ?
  Ketua Harian DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Muhammad Misbah, mengapresiasi sinergi antara Pemkab Asahan dan petani. Ia menilai, pendekatan kolaboratif seperti ini menjadi kunci agar program pertanian nasional benar-benar dirasakan manfaatnya hingga tingkat desa.
Di sisi lain petani masih menghadapi kendala akses permodalan, pasokan pupuk bersubsidi tidak merata, serta ketergantungan pada tingginya bantuan pemerintah.

Jika tantangan tersebut tidak segera diatasi, ketahanan pangan Asahan berisiko hanya bersifat jangka pendek tergantung pada inter vensi program, bukan pada sistem pertanian mandiri.

Asahan Menuju Lumbung Pangan Sumut
  Terlepas dari berbagai catatan tersebut, potensi Asahan sebagai lumbung pangan strategis di Sumatera Utara tidak bisa diabaikan. Dengan luasan lahan produktif, struktur organisasi petani mulai solid dan peningkatan dukungan pemerintah, Asahan memiliki fondasi kuat menuju kemandirian pangan.
Namun untuk menjadikannya model nasional, dibutuhkan trans paransi dalam distribusi bantuan, pengawasan berlapis terhadap kebijakan pertanian, serta inovasi berkelanjutan dalam teknologi dan rantai pasok.

Kesimpulan
  Panen Raya Jagung di Desa Teladan memang menjadi simbol keberhasilan kerja sama antara pemerintah dan petani. Tetapi keberhasilan sejati ketahanan pangan tidak berhenti pada seremoni panen raya. Ia bergantung pada keberlanjutan sistem produksi, efisiensi kebijakan, serta kesejahteraan petani merata di seluruh kecamatan.

Dengan semangat “Petani Sejahtera, Asahan Berdaya”, kini tantangannya adalah memastikan bahwa slogan tersebut benar-benar hidup dalam kebijakan dan tindakan nyata, bukan sekedar jargon pembangunan daerah.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Daerah