SIMALUNGUN - Tajamnews.co.id
Aktivitas operasional PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) di Sektor Aek Nauli, Desa/Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun kembali terganggu.
Sejumlah pekerja dan kendaraan perusahaan diserang sekelompok orang yang menamakan diri organisasi Lamtoras, Senin (22/9) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kelompok tersebut menghadang rombongan pekerja yang hendak menuju lokasi penanaman dan pemanenan eukaliptus. Mereka melakukan pelemparan batu ke arah pekerja dan kendaraan perusahaan hingga menyebabkan enam orang luka-luka, masing-masing Rocky Tarihoran (Humas TPL), Saut Ronal, Edy Rahman, Markus (petugas keamanan), serta Nurmaini Situmeang (mitra kerja).
Seluruh korban telah dilarikan ke RSUD Parapat untuk mendapat perawatan.
Tidak hanya itu, massa juga membakar dua unit kendaraan operasional perusahaan, yakni mobil patroli security Aek Nauli BK F 8711 HK dan mobil truk fire safety. Jalan menuju lokasi pun sempat diblokade dengan pohon pinus yang ditebang.
Menanggapi kejadian tersebut, Corporate Communication Head PT TPL, Salomo Sitohang, menegaskan bahwa kegiatan perusahaan dilakukan sesuai aturan.
“Saat ini TPL sedang melaksanakan kegiatan penanaman, perawatan, dan pemanenan di areal konsesi sesuai Rencana Kerja Umum (RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disetujui pemerintah. Perusahaan juga telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwenang agar segera ditangani sesuai hukum yang berlaku,” ujar Salomo.
Salomo menjelaskan, seluruh operasional perusahaan dijalankan secara legal berdasarkan izin resmi, yakni Keputusan Menteri Kehutanan No. 493/Kpts-II/1992 jo. Keputusan Menteri LHK No. SK.1487/Menlhk/Setjen/HPL.0/12/2021. Kegiatan di sektor Aek Nauli melibatkan masyarakat lokal dari Desa Sipolha dan Sihaporas sebagai tenaga kerja, serta menjadi bagian dari program Community Development (CD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“TPL berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kemitraan, pendampingan usaha desa, dan penerapan sistem pertanian berkelanjutan. Kami selalu mengedepankan dialog terbuka dan solusi damai dalam menghadapi setiap tantangan sosial,” tambahnya.
Pihak kepolisian saat ini telah menerima laporan resmi dari perusahaan dan diharapkan segera melakukan penindakan hukum terhadap pelaku
(tjm/tim.)