Langkat | Tajamnews.co.id — 
Di tengah kondisi anggaran semakin terbatas akibat pengurangan Transfer Pusat ke Daerah (TPKD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat tetap berkomitmen menjalankan program-program prioritas demi kesejahteraan warga. Tantangan besar muncul, mengingat keterbatasan dana harus dioptimalkan secara efektif dan efisien.
Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Amril, menegaskan bahwa meski dihadapkan pada situasi tersebut, ASN di daerah ini terus didorong untuk tetap semangat dan kreatif dalam menjalankan berbagai program pembangunan, terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, penuntasan stunting, serta peningkatan infra struktur dan ekonomi warga.
Dalam sejumlah kegiatan dan rapat evaluasi, Amril menegaskan perlunya kolaborasi serta inovasi guna memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menyoroti pentingnya peran perangkat daerah dalam mengoptimalkan sumber daya lokal serta memperkuat program pemberdayaan warga.
Salah satu fokus utama adalah mempercepat graduasi keluarga penerima manfaat.
Selain itu, ASN Pemkab Langkat juga terus mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan anggaran, seperti melakukan efisiensi pengeluaran, penyesuaian prioritas program, serta memperkuat pelaksanaan pembangunan berbasis komunitas. Langkah ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan program-program sudah berjalan dan menyesuaikan diri dengan keterbatasan dana.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Langkat, Hendra, menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi dan penguatan sistem monitoring dan evaluasi menjadi kunci utama dalam memastikan setiap program berjalan sesuai target, meski pun dengan dana tidak sebesar sebelumnya.
Para pengamat dan aktivis sosial menilai bahwa upaya ini harus didukung dengan kejelasan komunikasi ke warga agar mereka memahami kondisi dan langkah-langkah diambil pemerintah daerah. Mereka berharap, trans paransi dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas utama agar kepercayaan warga terhadap pemerintah tetap terjaga.
Dalam rangka mengatasi keterbatasan anggaran dan memastikan keberlanjutan program pembangunan, ASN Pemkab Langkat juga melakukan pertemuan dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan pihak swasta. Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka peluang sumber dana alternatif serta mendukung pelaksanaan program-program strategis.
Dalam rangka memperkuat upaya tersebut, pemerintah daerah juga meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan ASN agar lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan anggaran. Pelatihan dan seminar tentang pengelolaan keuangan dan anggaran daerah berbasis efisiensi dan trans paransi terus digencarkan.
Selain itu, langkah strategis lainnya dilakukan adalah memperkuat sinergi dengan lembaga donor dan organisasi inter nasional penawar bantuan teknis maupun dana hibah. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat meringankan beban keuangan daerah sekaligus mempercepat pelaksanaan perencanaan program pembangunan.
Mengomentari kondisi ini, salah satu pengamat kebijakan publik dari Universitas Langkat, Dr. Sari, menyatakan bahwa tantangan keuangan dihadapi daerah harus diimbangi dengan inovasi kebijakan penekan pembangunan berkelanjutan dan partisipasi warga. Ia menambahkan, keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola anggaran terbatas akan menjadi cermin trans paransi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
Dari segi praktis, warga 0Langkat diharapkan dapat turut serta dalam pengawasan penggunaan anggaran dan pelaksanaan program dengan cara aktif mengikuti penyelenggaraan forum-forum komunikasi dari pemerintah. Partisipasi warga ini menurut beberapa pengamat dapat meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bahwa setiap penyaluran dana benar-benar digunakan untuk kepentingan warga. Selain itu, keberhasilan implementasi program juga bergantung pada tingkat partisipasi aktif warga dalam pelaksanaan dan pengawasan kegiatan telah direncanakan.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi melalui penyediaan informasi secara terbuka dan rutin melalui berbagai media komunikasi, termasuk website resmi, media sosial dan forum konsultasi publik. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan warga terhadap kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan daerah.
Di sisi lain, tantangan masih dihadapi adalah minimnya sumber daya manusia kompeten dalam pengelolaan keuangan dan perencanaan pembangunan akurat. Oleh karena itu, perencanaan jangka panjang dan berkelanjutan menjadi kunci utama agar langkah-langkah penghematan dan pelaksanaan efisiensi memiliki dampak positif.
Dengan berbagai upaya tersebut, ASN Pemkab Langkat berharap dapat menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan keterbatasan dana, sehingga program-program dibutuhkan warga tetap dapat berjalan dan memberikan manfaat maksimal. Di tengah dinamika ekonomi global dan daerah, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci utama agar pembangunan di Langkat tetap berjalan dengan baik dan berdaya saing. 
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)