Simalungun, Tajamnews.co.id
Kalapas Narkotika Kelas llA Pematangsiantar, Pujiono Selamet melalui Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Freddy Sitindaon mengatakan, warga binaan yang disebut-sebut sebagai bos narkoba dan penipuan online sudah dipindahkan.
"Izin bg. Terimakasih atas Informasi yg di berikan, izin terkait perihal WBP an : Fransiscus Tarigan als Brekele sudah di pindahkan pada Tgl 10 November kemaren bg ke Lapas Labuhan Bilik. Atensi Langsung dari Bapak Kakanwil bg," pungkas Freddy.
Freddy bilang, terkait adanya berita atau informasi tersebut sudah kami sampaikan berita Klarifikasi nya kepada beberapa teman-teman media yang lainya.
"Media sebelumnya sudah pernah konfirmasi kepada kami. Demikian abangda," paparnya, Selasa (18/10/2025) pukul 22.46 WIB via pesan aplikasi WhatsApp.
Keterangan KPLP ini dikatakan setelah awak media sempat menunggu hasil jawaban konfirmasi selama 6 jam sebelumnya, sehingga muncul tanda tanya, apakah benar napi atas nama Irwan Franciscus Tarigan alias Brekele sudah berpindah?
Tentunya, publik masih menunggu keterangan lebih lanjut. Sebab, saat awak media memosting pemberitaan di media sosial, ada akun seseorang yang mengaku-ngaku bahwa Brekele belum juga dipindahkan ke Nusakambangan.
"Masih di Sumut ini dia bang, belum ke Nusakambangan," ucap salah satu akun media sosial mengadu lewat massager.
Sebelumnya, dari informasi diterima redaksi, Selasa (18/10/2025) pukul 13.30 WIB, sumber layak dipercaya mengatakan, oknum pegawai Lapas terkesan memfasilitasi praktek Narkoba dan Penipuan Online (Parengkol) bagi warga binaan yang statusnya masih menjalani sisa masa hukuman di penjara.
Demikian hal ini disampaikan langsung oleh narasumber melalui seberang telepon. Sumber mengaku ada beberapa nama pemain bisnis tersebut yang kini menghuni di beberapa blok Kamar Lapas Kelas llA Pematangsiantar.
Dia adalah Irwan Fransiscus Tarigan alias Iwan Brekele. Irwan sendiri sebelumnya pernah eksis saat menjadi bos kartel narkoba di Lapas Pancur Batu, Sumatera Utara (Sumut). Bahkan warga binaan pemasyarakatan banyak yang mengenali.
"Karena dapat fasilitas dari Lapas, makannya bisnis dia (Irwan-Red) bisa besar sekarang bang. Dia juga menguntungkan bagi pegawai Lapas karena dia pemain lama," ungkap sumber menandakan bahwa komunikasi mereka ke luar Lapas sangat intens.
Saat menjalani bisnis ilegal tersebut lanjut sumber, Irwan tidak sendiri. Irwan dikatakan memiliki dua orang kepercayaan bernama Rangga dan Agus yang disebut-sebut berperan sebagai koordinator lapangan dalam memantau kegiatan di sejumlah blok kamar hunian. (Tim)
