Tangerang Selatan | Tajamnews.co.id —
Ledakan hebat mengguncang gedung Nucleus Farma di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (8/10/2025) malam, kini membuka dugaan serius adanya kelalaian dalam rantai pengawasan industri farmasi.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengakui kemungkinan adanya “mata rantai terputus” dalam mekanisme pengawasan operasional perusahaan tersebut.
> “Berarti ada satu mata rantai terputus dalam pelaksanaan di lapangannya oleh pemilik industri itu sendiri,” ujarnya di Balai Kota Tangsel, Rabu (15/10/2025).
Pemko Tangsel hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan dari DPMPTSP dan Dinas Kesehatan untuk memastikan legalitas izin usaha serta sistem pengawasan terhadap aktivitas produksi di gedung tersebut.
> “Saya masih menunggu laporan dari teman-teman, terutama dari DPMPTSP dan Dinas Kesehatan, untuk meneliti sejauh mana dokumen yang mereka miliki,” ujar Benyamin.
Ia menegaskan, laporan itu penting guna menelusuri apakah perusahaan telah memenuhi seluruh syarat izin produksi dan keselamatan kerja.
> “Kalau tidak ada (izin), seperti apa pengawasannya. Kalau ada, mengapa sampai terjadi ledakan seperti itu?” tambahnya.
Gedung Kantor Disulap Jadi Pabrik Produksi
Investigasi awal dari Polres Tangerang Selatan mengungkap fakta mengejutkan, gedung yang tampak seperti kantor administrasi ternyata juga digunakan sebagai tempat produksi obat-obatan.
Kapolres Tangsel AKBP Victor Ingkiriwang menjelaskan, pihaknya masih mendalami jenis obat yang diproduksi sebelum insiden.
> “Jadi di dalam gedung ini memang ada kantor, juga ada tempat produksi. Kami masih mendalami kegiatan yang dilakukan,” katanya.
Tim Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya memastikan, penyebab ledakan bukan berasal dari bahan peledak atau bom, melainkan dari reaksi bahan kimia di dalam proses produksi.
Kerusakan Parah dan Dugaan Pelanggaran Teknis
Dari pantauan di lokasi, gedung empat lantai itu mengalami kerusakan parah di bagian depan dan samping. Dinding roboh, jendela hancur dan kanopi ambruk. Sisa pecahan kaca dan rak obat berserakan hingga ke jalan raya.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah bangunan tersebut memiliki standar keamanan industri farmasi sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan dan regulasi Good Manufacturing Practice (GMP) ?
Arah Investigasi: Izin, Pengawasan dan Standar Keamanan
Baik Pemko Tangsel maupun Polres Tangsel kini berfokus menelusuri tiga aspek utama:
1. Legalitas dan perizinan operasional Nucleus Farma.
2. Mekanisme pengawasan dari dinas teknis.
3. Kepatuhan terhadap standar keselamatan industri kimia dan farmasi.
Apabila ditemukan adanya pelanggaran dalam salah satu mata rantai tersebut, insiden ini berpotensi menjadi kasus kelalaian industri berujung pada proses hukum.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)
