Langkat | Tajamnews.co.id —
Memasuki musim penghujan tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Langkat, Muhammad Ansyari, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan datang lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Curah hujan di wilayah Langkat pada periode September hingga Desember 2025 diprediksi berada pada kategori sedang hingga tinggi.
> “Kami mengimbau warga yang tinggal di kawasan sekitar sungai, daerah rawan banjir, serta wilayah berpotensi longsor agar selalu siaga. Dalam beberapa hari terakhir intensitas hujan sudah mulai meningkat,” ujar Ansyari, Rabu (15/10/2025).
Sebagai langkah antisipatif, BPBD Langkat terus memperkuat koordinasi dengan kecamatan, kelurahan, dan desa dalam memastikan sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat berjalan optimal. Langkah ini dilakukan agar informasi cuaca ekstrem dan potensi bencana dapat diterima masyarakat dengan cepat dan tepat waktu.
Menurut Ansyari, sebagian besar wilayah Langkat memang memiliki topografi rawan bencana, karena dikelilingi banyak sungai, perbukitan, dan lereng curam. Faktor inilah yang menyebabkan risiko banjir dan longsor meningkat setiap kali curah hujan tinggi.
BPBD juga menegaskan pentingnya mitigasi dini melalui langkah-langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, tidak menebang pohon sembarangan, serta menjaga kelestarian lereng dan hutan. Warga juga diminta memastikan jalur evakuasi aman dan mudah dijangkau apabila terjadi keadaan darurat.
> “Petugas dan perlengkapan darurat BPBD Langkat selalu dalam posisi siaga penuh dan siap diturunkan kapan saja jika terjadi bencana,” tegasnya.
Selain itu, BPBD meminta masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi genangan air, longsor, atau pergerakan tanah di wilayah masing-masing agar dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Langkah proaktif ini diharapkan dapat meminimalkan dampak korban dan kerugian materi akibat bencana. BPBD juga akan melakukan pemantauan rutin di titik-titik rawan serta memastikan kesiapan logistik tanggap darurat di setiap kecamatan.
Langkat kini memasuki fase siaga, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada menghadapi dinamika cuaca ekstrem yang bisa berubah sewaktu-waktu.
(Rosdiana Br Purba)