Siantar - tajamnews.co.id
Beberapa warga Tanjung Tongah mengajukan keluhan terkait pemberian pinjaman oleh Koperasi Merah Putih (KMP) di daerah tersebut. Mereka mengaku tidak diberikan pinjaman dengan alasan usaha yang diajukan bukan untuk sembako.
Menurut sejumlah warga yang bersedia menceritakan, ketua KMP dengan inisial T diduga telah menetapkan aturan bahwa pinjaman hanya dapat diberikan kepada anggota yang akan menggunakan dana untuk usaha sembako. Usaha lain, seperti perdagangan barang lain atau usaha produktif lainnya, dianggap tidak memenuhi syarat.
"Kami ingin meminjam uang untuk memperluas usaha warung yang juga menjual sembako, tapi juga barang lain seperti minuman dan peralatan rumah tangga. Tapi dikatakan tidak boleh, hanya boleh untuk sembako saja," ujar salah satu warga yang menolak disebutkan namanya.
Keluhan ini membuat beberapa warga merasa kecewa, karena mereka berharap KMP dapat menjadi sarana pendanaan untuk mengembangkan berbagai usaha yang ada di desa. Mereka menyatakan bahwa aturan semacam itu kurang fleksibel dan tidak sesuai dengan kebutuhan ekonomi masyarakat yang beragam.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan langsung dari ketua KMP inisial T terkait keluhan tersebut. Beberapa pengurus KMP lainnya yang ditemui juga masih ragu untuk memberikan keterangan, menyatakan bahwa akan menyampaikan hal ini kepada ketua untuk kemudian ditanggapi.
Masyarakat Tanjung Tongah berharap agar pihak KMP dapat meninjau kembali aturan tersebut dan memberikan penjelasan yang jelas terkait syarat pemberian pinjaman. Mereka juga berharap KMP dapat benar-benar berperan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi bagi seluruh anggota dan masyarakat desa secara luas. (Red)
