Binjai | Tajamnews.co.id —
Insiden kebocoran tabung gas hampir menghanguskan rumah milik Aslinda Wati di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Rabu (8/10/2025), kembali membuka mata soal lemahnya kesadaran warga terhadap standar keamanan penggunaan gas elpiji.
Kejadian bermula saat Aslinda hendak menyalakan kompor gas. Diduga selang regulator bocor, api langsung menyambar dan membesar di area dapur. Dalam hitungan detik, kepanikan melanda. Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, kain basah dan ember air, namun kobaran justru semakin membesar hingga menghitamkan dinding dan atap rumah korban.
Kepala BPBD Kota Binjai, Rudi Iskandar Barus, menegaskan petugas segera menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran begitu laporan diterima. “Petugas langsung mengamankan tabung gas terbakar dan memadamkannya agar api tidak menjalar ke bagian rumah lain,” ujarnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun bagian dapur dan atap rumah korban nyaris hangus, menyisakan bau gas menyengat dan puing menghitam.
Bahwa sebagian besar warga di kawasan tersebut masih menggunakan selang dan regulator gas tanpa label Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan beberapa di antaranya mengaku belum pernah mengganti selang gas sejak pertama kali membeli kompor.
BPBD Kota Binjai mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah tangga. “Pastikan selang dan regulator berlabel SNI, rutin diperiksa dan segera laporkan jika mencium bau gas,” tegas Rudi.
Insiden ini menjadi peringatan serius bahwa kebiasaan sepele dalam penggunaan gas elpiji bisa berujung petaka bila abai terhadap standar keselamatan.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)
