Pematangsiantar - Tajam News co.id
Bisnis peredaran narkotika jenis sabu-sabu yang diduga dikelola oleh bandar sabu inisial Ginda Cs yang hingga saat ini tidak tersentuh hukum, saat ini diketahui sudah semakin meresahkan masyarakat sekitar serta cenderung memicu meningkatnya tindak kriminalitas di wilayah tersebut.
Diketahui, saat ini praktik ilegal tersebut semakin berkembang dengan menempatkan beberapa jaringan (kaki tangan) milik Ginda Cs di seputaran Sibatu-batu, yang mana berdasarkan keterangan dari sejumlah nara sumber, barang haram tersebut disuplai oleh inisial Ahmad Ashari (As), dengan menempatkan inisial Andi sebagai penjual dalam melayani pembeli di wilayah seputaran Sibatu-batu.
"Kalau disini yang main si andi bang, anggota nya si jurtul. Kalau bahan nya dari si As" ucap seorang nara sumber yang tidak ingin identitasnya di publish.
"Si As lah yang memasok BR (istilah sabu-red) nya disini bang, dia yang megang wilayah sini, anggota nya si Ginda dan R2 juga" tambahnya mengungkapkan.
Miris, mana kala Tajam news menelusuri wilayah sekitar yang diduga terdampak dari merebak nya bisnis haram milik ashari tersebut, beberapa keterangan didapati dari beberapa orang warga yang merasa resah akan maraknya peredaran sabu-sabu dilingkungan tinggal nya.
"Sudah terlalu bebas peredaran narkotika diwilayah ini pak, seakan tak ada lagi takut nya mereka dengan petugas, kami pun heran entah dimana kapolres yang baru ini, kenapa gak diberantas?," ungkap seorang ibu rumah tangga dengan kekecewaan.
"Tindak kriminalitas juga udah semakin meningkat disini bang, sudah tidak aman lagi lingkungungan sini, polisi pun tak pernah menggrebek markas mereka" tambah warga lain nya.
Diharapkan, dengan kepemimpinan AKBP Sah Udur Sitinjak S.I.K SH MH sebagai Kapolres Pematang siantar dapat memberentas peredaran narkotika di wilayah Pematang siantar terkhusus di Sibatu-batu.
"Semoga dengan kehadiran orang siantar yang memimpin diwilayah ini, kiranya aman lah pak kampung ini dari peredaran narkoba, itulah harapan kami warga sekitar sini pak" ungkap warga lain ketika disambangi Tajam news. (Tim)
