Cilacap, 16 Oktober 2025 — tajamnews.co.id Aktor Ammar Zoni, yang terpidana kasus narkoba, kini resmi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Karanganyar yang terletak di pulau Nusakambangan, Cilacap. Ammar Zoni, yang sebelumnya dihuni di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, kini mendekam di sel isolasi dengan sistem "one man one cell" atau satu orang satu sel.
Kepala Lapas Kelas II-A Karanganyar, Riko Purnama Candra, memberikan konfirmasi kepada wartawan pada Kamis pagi (16/10/2025), mengatakan, "Langsung dimasukkan ke sel, one man one cell." Selama masa hukumannya, Ammar Zoni akan menjalani isolasi ketat di Lapas yang dikenal sebagai salah satu yang paling dijaga di Indonesia.
Sebelumnya, aktor berusia 31 tahun ini telah terlibat dalam empat kasus narkoba, dengan yang terakhir menjadi sorotan publik. Ia ketahuan mengedarkan sabu dan ganja dari dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Kasus ini mengguncang masyarakat, mengingat posisinya sebagai seorang publik figur.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti, menegaskan bahwa pemindahan Ammar Zoni merupakan bukti keseriusan pihak berwenang dalam menindak tegas setiap pelaku peredaran narkoba. “Ini adalah bukti bahwa peringatan Bapak Menteri (Agus Andrianto) dan Pak Dirjen (Mashudi) harus diindahkan. Siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba akan ditindak,” ujar Rika pada kesempatan yang sama.
Bersama dengan Ammar Zoni, lima narapidana lainnya juga dipindahkan dari Jakarta ke Lapas Nusakambangan. Rombongan petugas yang membawa mereka tiba di lokasi sekitar pukul 07.43 pagi ini, dan langsung melakukan pengamanan ketat di lingkungan Lapas.
Kepindahan ini menjadi langkah penting dalam penegakan hukum di Indonesia, khususnya terkait dengan upaya pemerintah untuk memberantas peredaran narkoba di lingkungan lembaga pemasyarakatan. Ammar Zoni, yang sebelumnya dikenal lewat perannya dalam beberapa sinetron, kini harus menghadapi proses hukum yang lebih berat di balik jeruji besi.
Sementara itu, publik tetap menantikan kelanjutan kasus ini dan langkah pemerintah dalam memastikan agar tidak ada lagi narapidana yang terlibat dalam peredaran narkoba dari dalam penjara.(tjm)
