Pematang Siantar | Tajamnews.co.id –
Perum Bulog Cabang Pematang Siantar menyerap 114 ton jagung dari petani Simalungun pada 4 September 2025 sebagai upaya menjaga stok pangan dan mendukung kesejahteraan petani.
Serapan komoditas jagung juga berasal dari petani di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Pematang Siantar, Toba, Tapanuli Utara (Taput), Samosir dan Humbang Hasundutan (Humbahas).
Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Pematang Siantar, Aryo Wibisono, mengatakan hal ini dilakukan sesuai arahan pemerintah pusat. Sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung melalui pembelian dengan harga yang lebih terjangkau dibanding sebelumnya.
"Harga pembelian jagung di tingkat petani ini sebesar Rp5.500 per kilogram, mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) katanya," Minggu (28/9/2025).
Aryo menjelaskan, kriteria jagung yang dapat diserap Bulog Cabang Pematang Siantar adalah jagung pipil kering dari petani, kelompok tani (poktan), dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan standar kualitas kadar air 18-20 persen dan kadar aflatoksin maksimal 50 parts per billion (ppb) dengan harga Rp5.500 per kilogram.
“Jagung pipil kering yang masuk gudang Bulog dari pemasok petani, poktan, gapoktan, dan mitra pangan harus memiliki kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 ppb, dengan harga Rp6.400 per kilogram. Komoditas diantar ke gudang Bulog untuk pemeriksaan kadar air dan aflatoksin, kemudian dikemas dalam karung polos baru 50 kilogram dan dijahit mesin,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah pusat menugaskan Bulog untuk menyerap hingga 1 juta ton jagung pada tahun 2025. Untuk mendukung program ini, Kementerian Keuangan diminta menyiapkan anggaran sebesar Rp6 triliun. Dana tersebut akan digunakan membeli jagung dari petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah yang telah ditetapkan.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)