SIMALUNGUN - Tajamnews.co.id.
Aksi brutal geng remaja di Kabupaten Simalungun berhasil dibongkar polisi. Unit Reskrim Polsek Perdagangan mengamankan tiga pelaku pencurian dengan kekerasan yang mengeroyok korban hingga babak belur dan menggasak sepeda motor Honda CBR miliknya. Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi saat dikonfirmasi Selasa malam (16/12/2025) sekitar pukul 19.00 WIB membenarkan penangkapan tersebut.
"Kami telah mengamankan tiga tersangka dalam kasus pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada Jumat malam, 12 Desember 2025 lalu," ujar AKP Ibrahim Sopi kepada awak media.
Korban yang bernama Muhammad Rifal Rahmadani (24 tahun), karyawan swasta asal Deli Serdang, mengalami kejadian mengerikan saat melintas di Jalan Baru, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Rifal tengah mengendarai motor Honda CBR bernomor polisi E 4750 BY bersama temannya, Ananda Ashari.
"Tiba-tiba ada dua orang dengan motor Supra X 125 mengejar kami. Salah satu dari mereka menendang motor saya sampai terhenti," ungkap Rifal dalam laporannya ke polisi.
Insiden bermula ketika salah satu pelaku meminta rokok kepada korban. Karena tidak memberikan rokok tersebut, situasi langsung memanas. "Mereka langsung menyerang saya. Tidak lama kemudian, teman-teman pelaku berdatangan dan ikut melakukan penganiayaan," cerita Rifal dengan nada masih trauma.
Akibat kekerasan tersebut, Rifal mengalami luka di pelipis mata kanan dan kepala bengkak. Yang lebih menyakitkan, setelah penganiayaan berakhir, motor kesayangannya juga raib. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 15 juta.
Tidak tinggal diam, korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Perdagangan pada 13 Desember 2025. Laporan polisi dengan nomor LP/B/394/XII/2025 langsung ditindaklanjuti dengan cepat oleh tim Reskrim.
Melalui penyelidikan intensif dan olah TKP, petugas berhasil mengidentifikasi lima orang yang dicurigai terlibat. Pada Sabtu malam, 13 Desember 2025 sekitar pukul 19.00 WIB, tiga dari lima tersangka berhasil ditangkap.
Ketiga tersangka yang diamankan adalah Felix Wijaya Manalu (17 tahun), Fans Kristus Situmorang (17 tahun), dan Ogeg Sergio Sinaga (17 tahun). Ketiganya merupakan remaja yang berdomisili di Jalan Sandang Pangan Ujung, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar.
"Dari hasil interogasi, terungkap bagaimana kronologi kejadian sesungguhnya," jelas Kapolsek Ibrahim Sopi.
Berdasarkan pengakuan tersangka, pelaku bernama Liot Hutagaol (masih buron) adalah dalang utama. Dialah yang menendang motor korban sambil berkata kasar, "Layas kali matamu". Pertengkaran mulut pun pecah dan berujung kekerasan massal.
Liot mengambil tanah liat keras di pinggir jalan dan memukulkannya ke pelipis korban. Fans Kristus meninju dada korban, sementara Felix memukul kepala korban. Setelah korban tidak berdaya, Liot memerintahkan Felix untuk mengambil motor CBR korban.
Yang mengejutkan, motor curian tersebut kemudian dibawa ke perkebunan Bah Lias. Di sana, pelat nomor dilepas dan kabel motor diotak-atik agar bisa dihidupkan tanpa kunci. Lima pelaku kemudian membawa motor tersebut ke Martubung, wilayah Polres Belawan.
"Motor hasil curian itu digadaikan kepada seseorang bernama Mutu hanya seharga Rp 500 ribu. Uang tersebut dibagi-bagi, masing-masing pelaku mendapat Rp 100 ribu," ungkap Kapolsek dengan nada prihatin.
Berkat kerja sama dengan Polres Belawan, petugas berhasil melacak keberadaan motor korban di Martubung dan mengamankannya sebagai barang bukti. Mengetahui motornya ditemukan, Rifal mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.
"Kami sangat berterima kasih, terutama kepada Polsek Perdagangan dan Polres Simalungun yang bekerja cepat," ucap Rifal lega.
Saat ini, ketiga tersangka beserta barang bukti motor Honda CBR telah diamankan di Polsek Perdagangan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Sementara itu, pengejaran terhadap dua pelaku lainnya, Liot Hutagaol dan Apostel Simanjuntak, masih terus dilakukan.
"Para tersangka akan kami proses hingga ke tingkat JPU sesuai hukum yang berlaku," tegas Kapolsek Ibrahim Sopi menutup keterangannya.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bahaya kenakalan remaja yang berujung tindak kriminal. Motif ekonomi yang dangkal telah membawa para remaja ini ke jeruji besi dan merusak masa depan mereka.
(tjm/imand)