Tangerang Selatan, Tajamnews.co.id —
Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan, muncul fakta bahwa belum ada satu pun dapur penyedia makanan program ini mengantongi sertifikat laik higienis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan, Alin Hendalin Mahdaniar, mengungkapkan adanya tahapan ketat yang harus dilalui sebelum sertifikat higienis bisa diterbitkan. Ia menjelaskan, ada tiga aspek utama menjadi syarat: administrasi, pemeriksaan lapangan dan uji laboratorium.
> “Pertama, persyaratan administrasi harus dipenuhi. Kedua, kami akan memeriksa kesesuaian dokumen dengan kondisi di lapangan. Baru kemudian dilakukan uji laboratorium,” jelas Alin, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, sertifikasi mengacu pada Standar Laik Higienis Sanitasi (SLHS) yang mencakup inspeksi kesehatan lingkungan secara menyeluruh.
Uji laboratorium menjadi bagian penting karena menilai baku mutu air, peralatan dapur, hingga kebersihan personal para pengelola makanan.
> “Baku mutu itu dicek dari air, peralatan, sampai orangnya. Semua harus sesuai standar penjamu makanan,” tegasnya.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.
Apabila seluruh persyaratan telah lengkap, sertifikat laik higienis bisa terbit maksimal 14 hari kerja.
Namun, Alin tak menampik bahwa proses sering tersendat di tahap inspeksi lapangan.
> “Biasanya terkendala karena saat kami turun, masih ada yang kurang. Setelah semuanya lengkap, barulah sertifikat diterbitkan,” ujarnya.
Hingga kini, Dinkes Tangsel masih menunggu kesiapan para pengelola dapur MBG agar dapat memenuhi seluruh syarat tersebut. Tanpa sertifikasi ini, keamanan dan kualitas pangan program MBG berpotensi belum sepenuhnya terjamin.
(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)
