Simalungun,Silou Kahean — tajamnews.co.id Direktur APBD Watch, Erwinsen Purba, menyoroti maraknya praktik dugaan mafia minyak Pertalite di wilayah Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun, yang hingga kini diduga tidak tersentuh oleh aparat penegak hukum khususnya Polsek Silou Kahean.
Menurut Erwinsen, kegiatan penimbunan dan penjualan Pertalite secara ilegal sudah berlangsung lama di sejumlah titik di Silou Kahean. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.
> “Kami dari APBD Watch sangat menyayangkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap mafia minyak ini. Masyarakat sudah banyak yang mengeluh karena harga Pertalite di lapangan jauh dari harga resmi SPBU, tetapi pihak kepolisian seperti tutup mata,” ujar Erwinsen Purba dengan nada kecewa.
Ia menegaskan, praktik tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencederai prinsip keadilan serta memperparah ekonomi warga kecil yang sangat bergantung pada bahan bakar bersubsidi. Erwinsen juga meminta pihak Polsek Silou Kahean agar segera melakukan penindakan terhadap pelaku penimbunan dan pengoplosan BBM bersubsidi itu.
> “Kami meminta Kapolres Simalungun turun langsung menindak tegas oknum yang terlibat dalam jaringan mafia minyak ini. Jangan biarkan Silou Kahean menjadi ladang bisnis gelap yang merugikan rakyat,” tegasnya.
APBD Watch juga berencana akan melayangkan surat resmi kepada Kapolda Sumatera Utara dan Pertamina untuk menindaklanjuti temuan di lapangan agar ada tindakan nyata terhadap pelanggaran distribusi BBM bersubsidi tersebut.
Erwinsen menambahkan bahwa pengawasan distribusi bahan bakar bersubsidi harus diperketat agar tepat sasaran. Ia berharap peran aktif aparat hukum dan instansi terkait dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di daerah.
Minyak tersebut merugikan masyarakat sebagai pengguna sepeda motor dengan BBM oplosan.
(o.d)